bahaya membeli cosmetik lewat online



Klikdokter.com, Jakarta Adanya toko online atau online shop pasti saja mempermudah urusan belanja, tak terkecuali kosmetik. Dari mulai kosmetik lokal, impor, koleksi terbatas, sampai pilihan dari harga mulai hingga yang mahal. Namun waspada, tidak boleh langsung tergoda guna klik dan melakukan pembelian kosmetik dengan harga super murah, sebab potensi bahaya yang mengintai.

Transaksi toko online (e-commerce) di Indonesia memang lumayan mencengangkan. Sebagai contoh, data Bank Indonesia melafalkan transaksi toko online sepanjang tahun 2018 menjangkau Rp77,766 triliun. Angka itu meroket 151 persen dibanding tahun sebelumnya yang “hanya” Rp30,942 triliun. Rincian guna produk personal care dan kosmetik ialah Rp7,443 triliun, dari tahun sebelumnya Rp2,695 triliun.

Baca Juga
Kanker Payudara HER2 Positif, Apa Artinya?
SADARI, Periksa Payudara Sendiri Sebelum Terlambat
Amankah untuk Penderita Kanker Payudara Menyusui Bayi?

Dari situ, tren melakukan pembelian barang online guna kosmetik dan personal care memang lumayan tinggi. Dengan banyaknya toko online, lagipula dalam website e-commerce, Anda butuh hati-hati dengan ancaman bahan-bahan riskan dari kosmetik palsu.

Tentunya kita masih ingat mula tahun ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sempat mengerjakan penindakan terdapat empat lokasi di wilayah Cengkareng, yang dicurigai sebagai kemudahan dari penciptaan obat ilegal dan pemalsuan dari sejumlah brand kosmetik ternama.

Di Amerika Serikat (AS), terdapat satu permasalahan seorang perempuan terpapar metil merkuri dari krim yang ia beli murah di toko online yang diimpor dari Meksiko. Krim kulit yang ternyata tiruan dari suatu merek ternama itu ditemukan berisi lebih dari 500 kali kadar merkuri melebihi batasan yang diperbolehkan untuk produk perawatan kulit.

Apabila terus-terusan terpapar, senyawa metil merkuri dapat menumpuk di ginjal, otak, janin, otot, dan hati. Sebagian besar metil merkuri pun akan terakumulasi di otak. Karena tingkat penyerapannya tinggi ke dalam tubuh, senyawa itu juga dapat menyebabkan sekian banyak  penyakit laksana kanker, kecacatan, dan kematian.

Selain permasalahan di atas, tahun kemudian pihak berwajib AS di negara unsur Los Angeles pun pernah menggerebek penjaja dan produsen kosmetik palsu yang terkontaminasi kotoran fauna dan senyawa karsinogenik arsenik. Nilai total kosmetik itu ditaksir menjangkau lebih dari Rp9,9 miliar (atau 700.000 dolar AS).

Bahan kosmetik palsu beda yang berbahaya
Berikut ini ialah beberapa bahan riskan yang barangkali ada dalam produk kosmetik palsu beserta bahayanya.

1. Paraben
Dikatakan oleh dr. Adeline Jaclyn dari KlikDokter, paraben dipakai luas sebagai pengawet untuk menangkal pertumbuhan bakteri, jamur, dan ragi pada produk kosmetik.

“Sayangnya, paraben yang masuk ke dalam tubuh bisa dideteksi sebagai hormon estrogen. Karena itu, penyampaian parabens secara berulang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara,” ungkap dr. Adeline.

Paraben bisa ditemukan di makeup, sabun mandi, deodoran, sampo, dan pembersih wajah.

2. Steroid
Bahan riskan lainnya yang pun kerap ditemukan dalam kosmetik ialah steroid. Berdasarkan keterangan dari dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, steroid tidak jarang dijumpai di kosmetik oplosan. Bahan ini sangat riskan karena menciptakan kulit menjadi tipis bila digunakan dalam jangka panjang.

“Nantinya, pembuluh-pembuluh darah kecil di bawah lapisan kulit bakal terlihat, jadinya kelihatan laksana guratan-guratan. Pada akhirnya, steroid meminimalisir efek perlindungan kulit tersebut sendiri, dapat menyebabkan iritasi dan kulit menjadi rentan infeksi," jelas dr. Dyan.

3. Merkuri
Merkuri tidak jarang dicampurkan ke dalam krim pemutih kulit. Tergolong logam berat berbahaya, fokus merkuri kecil juga dapat mempunyai sifat racun.

Dalam jangka pendek, pemakaian merkuri dapat mengakibatkan diare dan muntah-muntah. Efek lainnya ialah perubahan warna kulit yang kesudahannya dapat mengakibatkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit, kehancuran permanen pada rangkaian saraf otak, gangguan ginjal, dan gangguan pertumbuhan janin (teratogenik).

Dalam jangka pendek, pemakaian merkuri dapat mengakibatkan diare dan muntah-muntah. Di samping itu, terdapat pula efek evolusi warna kulit, yang kesudahannya dapat mengakibatkan flek hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit, kehancuran permanen pada rangkaian saraf otak, gangguan ginjal, dan gangguan pertumbuhan janin (teratogenik).

4. SLS dan SLES
SLS (sodium lauryl sulfate) dan SLES (sodium laureth sulfate) adalahsurfaktan yang bisa ditemukan di lebih dari 90 persen produk perawatan diri dan pembersih (produk berbusa).


SLS diketahui dapat mengakibatkan iritasi pada kulit, paru, dan mata. Senyawa ini berpotensi berinteraksi dan bergabung dengan bahan kimia beda menjadi nitrosamine yang mempunyai sifat karsinogenik (penyebab kanker). Bahkan, kombinasi antara bahan tersebut pun dapat mengakibatkan komplikasi berupa kehancuran ginjal dan pernapasan. Demikian disebutkan oleh dr. Adeline.

SLS atau SLES bisa ditemukan pada sampo, sabun mandi, maskara, tabir surya, lipstik, produk rambut, dan perawatan jerawat.

Di samping bahan-bahan di atas, terdapat pula bahan yang butuh diwaspadai laksana pewarna sintetik, phthalates, triklosan, formaldehida, toluene, propylene glycol, serta sunscreen chemicals laksana benzophenone, PABA, avobenzone, homosalate, dan ethoxycinnmate.

Untuk menghindari kosmetik palsu, Anda dianjurkan untuk:

Cek kemasan, label, izin edar, dan tanggal kedaluwarsa produk yang bakal dibeli atau dipakai.
Hindari melakukan pembelian brand kosmetik yang paling murah, yang kita tahu harga sebetulnya paling mahal. Anda dapat membandingknnya dengan harga di website web sah brand tersebut andai ada.
Pilih toko online yang terpercaya dan simaklah ulasan (review) dari konsumen, website web sah brand kosmetik yang diinginkan, atau melulu membeli kosmetik di toko keelokan resmi atau apotek.
Itulah bahan riskan dalam kosmetik yang barangkali ada dalam kosmetik murah yang kita beli dari toko online. Kosmetik yang dijajakan di toko online memang tak tidak jarang kali palsu, namun tetap harga murah patut dicurigai. Jika memang itu ialah kosmetik palsu yang berisi bahan berbahaya, percayalah, risiko bahayanya terhadap kesehatan tak sesuai dengan harganya yang murah meriah.


Komentar